Seni dalam menembak dengan visir

Menembak di siang hari :
1. Tes menembak 1 x dengan jumlah pompa yang akan dipakai sebelum berangkat berburu
2. Ingatlah selalu posisi pas sasaran terhadap visir.
3. Letakan pipi di sandaran senapan.
4. Pejamkan mata kiri.
5. Tahan napas.
6. Bidik sasaran dengan 3 langkah, langkah I (pas kan visir depan dan sasaran), langkah II (pas kan visir depan dan visir belakang), langkah III (pas kan visir depan dan sasaran sekaligus tembak). Paling lama membidik 3 detik, semakin cepat semakin baik.
7. Hitungan langkah dalam hati (Alloh, Alloh, Alloh), pada kata "Alloh" terakhir tarik pelatuk
8. Jangan lepaskan posisi & jangan pejamkan mata hingga peluru sampai pada sasaran, bayangkan kita menjadi pelurunya.

Menembak di malam hari :
1. Tes menembak 1 x dengan jumlah pompa yang akan dipakai sebelum berangkat berburu.
2. Ingatlah selalu posisi pas sasaran terhadap visir.
3. Pindahkan senter dari kepala ke tangan kiri, capit antara telunjuk dan jari tengah, jadi tangan kiri memegang senter sekaligus menopang senapan.
4. Letakan pipi di sandaran senapan.
5. Pejamkan mata kiri.
6. Tahan napas.
7. Bidik sasaran dengan 3 langkah. Langkah I (pas kan visir depan dan sasaran), langlah II (pas kan visir depan dan visir belakang), langkah III kpaskan visir depan dan sasaran sekaligus tembak). Bidik sasaran paling lama 3 detik, semakin cepat semakin baik.
8. Hitungan langkah dalam hati (Alloh, Alloh, Alloh), pada kata "Alloh" terakhir tarik pelatuk.
9. Jangan lepaskan posisi & jangan pejamkan mata hingga peluru sampai pada sasaran,  bayangkan kita penjadi pelurunya.

Posisi badan pada saat menembak :
A. duduk
1. Kedua kaki ditekuk 90*
2. Kedua tangan bersandar pada kedua lutut.
3. Posisi telapak tangan kiri menyesuaikan, asal siku kiri dan lutut kiri tetap menempel.
B. Jongkok
1. Kedua lengan bersandar pada lutut.
2. Posisi telapak tangan kiri menyesuaikan,  asal lengan kiri tetap menempel pada lutut kiri.
C.  Berdiri
1. Posisi badan agak menyamping ke kanan.
2. Tangan kiri memegang titik keseimbangan senapan.
D. Duduk+senapan bersandar / jongkok+senapan bersandar / berdiri+senapan bersandar
Posisi ini cocok pada saat :
1. Tes menembak
2. Menunggu burung datang pada pohon yang berbuah.
3. Menembak burung yang sedang tidur.
4. Menembak buruan yang diperkirakan tidak akan pergi dengan gerakan kita yang mencari sandaran.

Urutan posisi badan terbaik terhadap akurasi :
1. Duduk
2. Jongkok
3. Berdiri

Faktor yang mempengaruhi hasil buruan :
1. Kondisi senapan. Upgrade maksimal, perwatan,  dan perbaikan mutlak diperlukan untuk mendapatkan spesifikasi senapan yang mantap.
2. Seni / keahlian menembak. Seni menembak harus dilatih dan dikuasai semahir mungkin. Ketenangan, ketepatan,  dan kecepatan harus terus diasah.
3. Pengetahuan spot dengan buruan berlimpah.
4. Waktu berburu.
5. Insting dan strategi berburu.
6. Keberuntungan

Faktor yang mempengaruhi akurasi :
1. Kondisi senapan angin 50%.
2. Seni / keahlian menembak 40 %.
3. Keberuntungan 10 %.

Menghargai mimis atau peluru
Menghargai disini bermaksud jangan menyia-nyiakan mimis. Dengan menghargai mimis maka secara psikologis akan terbentuk kebiasaan tidak menyi-nyiakan kesempatan ketika menembak buruan karena menembak dengan "asal-asalan". Menghargai mimis adalah cara untuk menerapkan motto "one shot one kill". Menghargai mimis bisa diterapkan setelah akurasi senapan sudah teruji.

Komentar

  1. Trimakasih infonya, ilmunya insyaallah bermanfaat, karena menambah wawasan yg mau tau. Kalau boleh minta saran, saya suka sekali berburu binatang besar, senapan yg saya pakai pcp harus berapa psi, kalau saya pake call 6,35 yg bagus alur berapa OD berapa, laras panjang berapa ya gan, mohon sarannya trimakasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan fungsi laras berdasarkan modelnya

Mijah alami ikan nilem di sungai cicadas

Kidang / kijang / menjangan